Penganiayaan dan pemberitaan awam John Wesley

Sejak 1739 dan seterusnya, Wesley dan kaum Metodis mengalami penganiayaan dari para magistrat dan kalangan rohaniwan Gereja England kerana berbagai alasan.[38] Walaupun Wesley telah ditahbiskan sebagai seorang imam Anglikan, banyak pemuka Metodis lainnya yang belum ditahbiskan. Dan dari sudut pandangnya sendiri, Wesley secara terbuka mengabaikan banyak regulasi Gereja England terkait batas-batas paroki dan siapa yang memiliki wewenang untuk berkhutbah.[39] Hal tersebut dipandang sebagai ancaman sosial yang mengabaikan lembaga institusional. Kalangan rohaniwan menyerang kaum Metodis dalam rupa materi cetak maupun khutbah, dan terkadang massa menyerang mereka. Wesley dan para pengikutnya tetap melanjutkan pekerjaan mereka di antara kalangan masyarakat yang terabaikan dan membutuhkan. Mereka dicela sebagai para penyebar doktrin-doktrin aneh, penghasut kekacauan agama; sebagai orang-orang fanatik buta yang menyesatkan orang-orang, mengklaim anugerah-anugerah ajaib, menyerang kalangan rohaniwan Gereja England, dan berupaya untuk menegakkan kembali iman Katolik.[39]

Wesley merasa bahawa Gereja England gagal memanggil orang-orang berdosa untuk bertobat, banyak rohaniwannya yang korup, dan orang-orang binasa dalam dosa-dosa mereka. Beliau percaya bahawa beliau ditugaskan oleh Tuhan untuk mewujudkan kebangunan rohani dalam gerejanya, dan tidak ada penentangan, penganiayaan, ataupun rintangan yang dapat menang melawan apa yang dianggapnya sebagai otoritas dan urgensi ilahi penugasannya. Prasangka-prasangka seputar pelatihan dalam tradisi Gereja Tinggi yang diterimanya, gagasan-gagasannya yang tegas mengenai metode-metode dan kepatutan-kepatutan dalam ibadah publik, pandangan-pandangannya mengenai suksesi apostolik dan hak istimewa imam, bahkan keyakinan-keyakinannya yang paling beliau junjung tinggi, tidak dibiarkan menghalangi.[40]

Melihat bahawa dirinya dan beberapa klerikus yang bekerja sama dengannya tidak sanggup melakukan pekerjaan yang perlu dilakukan, Wesley akhirnya menyetujui keberadaan pengkhutbah-pengkhutbah lokal pada awal 1739. Beliau mengevaluasi dan memberikan persetujuan kepada kaum pria yang tidak ditahbiskan oleh Gereja England/Anglikan untuk berkhutbah dan melakukan karya pastoral. Pengembangan kebijakan dengan penunjukan para pengkhutbah awam ini dipandang sebagai salah satu kunci pertumbuhan Metodisme.[41]

Rujukan

WikiPedia: John Wesley http://www.bartleby.com/209/750.html http://www.brycchancarey.com/Carey_BJRL_2003.pdf http://www.brycchancarey.com/abolition/index.htm http://www.christianity.com/ http://www.christianity.com/ChurchHistory/11630227... http://www.christianity.com/church/church-history/... http://www.christianitytoday.com/history/issues/is... http://search.ebscohost.com/login.aspx?direct=true... http://www.firstthings.com/web-exclusives/2014/03/... http://www.hendrickson.com/html/product/563856.tra...